sharing, for sharing is caring. caring for what? for our destiny. where? whether in jannah or..... so let's just share n remind each other..may He bless you n me.
Assalamualaikum wbt ^_^
"...ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram." (13:28)
Monday, November 11, 2013
Friday, November 8, 2013
Di Mana Kamu?
Sebuah hari kesedihan,
terbukanya satu kebenaran,
yang menghampar jelas,
bukti suatu pengkhianatan,
pada amanah yang terpikul di pundak,
mengapa masih kamu bahagia?
bagaimana bisa kamu bahagia?
merasa seolah dunia kamu yang punya,
sedang amanahNya kamu keronyokkan di sudut sana.
oh, diri..
sedarlah kamu.
bangunlah kamu,
dari alunan mimpi,
yang datang dari rekamu..
bahwa banyak tugasmu,
terbengkalai,
terhancur,
membusuk
oleh sikapmu yang masih dalam dunia sendiri.
sedang orang yang paling hampir,
lemas.
masih bisa kamu lihat sambil tersenyum.
ah, kita bahagia katamu.
dusta.
dusta.
kamu tahu itu dusta.
mengapa tidak kamu sediakan talinya,
atau setidaknya huluran tanganmu?
buat mendakap erat, selamat,
dia yang kau sangka sayang.
tidak,
bahkan kau leka,
dengan mainan duniamu,
lantaran kau enggan menjengah,
ke tingkap dunia,
dan berdiri penuh gagah,
menghadapi realiti,
yang harus kau hidup di dalamnya.
ini saat harus engkau bangkit,
bukan melemah.
ini saat mengorak kemballi,
ini saat menjirus taman yang kontang,
tinggalkan letihmu,
dalam timbunan daunan kering,
tinggalkan ralatmu,
dalam deru angin laju,
tinggalkan semua yang memberatkanmu..
kerana di sini bukan syurga.
Thursday, May 30, 2013
Psychiatry dari Sudut Pandangku
Bismillahir
rahmanir rahim...
Assalamualaikum
wrt..
Alhamdulillah..alhamdulillah..alhamdulillah....selawat
ke atas junjungan besar Nabi Muhammad saw..
Hari
ini adalah hari exam psychiatry. Sedikit ujian buat aku dan groupku
kerana cycle exam kami berderetan dengan exam semester.
Walaubagaimanapun, alhamdulillah, semua orang lepas dengan jayanya
tadi ^___^
Belajar
psychiatry dan cuba untuk menghadamnya dalam masa 7 hari bukanlah
sesuatu yang mudah bagi aku. Menarik signs dan symptomsnya, penyakit2
yang berkaitan dan sebagainya. Namun, hambatan waktu menjadikan aku
sedikit gelabah. Ok, tak sedikit, banyak.
Banyak
rasanya yang menyentuh hati aku tatkala belajar tentang psychiatry
ini. Jika diambil dari kekerapan berlakunya kes gila (baca:
schizophrenia), personality disorder, mood disorder, substance abuse
(baca: drug abuse, alcohol abuse) dan penyakit psychiatry dalam
kalangan warga tua, aku istighfar sendiri. Masya-Allah, rupanya
banyak kes-kes ini yang berlaku saban hari dalam kalangan kita.
Bahkan, faktor penyebabnya juga kadang tidak diketahui kenapa. Iya,
pasti ada teori-teori tentang faktor genetik dsbnya, namun semuanya
adalah di luar kawalan kita.
Rasa
sangat terharu sekaligus bersyukur kerana jika kita hari ini masih
waras, masih berupaya membezakan yang baik atau yang buruk, itu
adalah merupakan lindungan daripada Allah. Alhamdulillah,
Subhanallah..
Sebenarnya,
Allah dah bagi solution kepada kita, cara-cara untuk mengelakkan
masalah psychiatry ni. Iyalah, mengikut logik akal aku yang limited
ini pastinya. Timbul juga minat dalam diriku untuk mengetahui
pandangan islamic scholar tentang masalah psychiatry ini. Anyway,
belajar psychiatry untuk jangka masa yang pendek dan gopoh -gapah ini
meningkatkan, menguatkan keyakinan aku bahkan menyebabkan izzah
aku dengan Islam naik mendadak lagi. Kenapa ye?
Ok,
kita lihat contoh yang ada.
Tatkala
aku soroti tentang permasalahan depresi aka kemurungan
(baca:depression), aku rasakan bahawa orang yang benar-benar beriman
dengan qada' dan qadar Allah takkan alami masalah sebegitu. Orang
yang depresi ni dia rasa hilang motivasi, tiada semangat untuk kerja,
tak tahu kenapa rasa sedih saja, rasa macam diri tak berharga (baca:
worthless), rasa nak bunuh diri sebab rasa hidup tak boleh bagi dia
apa-apa dah...
Haa,
kalau kita muslim cemana? We are in the opposite side from depression
people. We have the BIGGEST motivation that should make us feel
really happy to live, at the same time, miss the hereafter because
only in hereafter to be specifically,in Jannah (insyaAllah, Allah
will grant us Jannah. May He made our paths toward it easier and
bearable for us :) ) we can have all the best rewards for all our
good deeds in this world. We are motivated to live because Allah gave
us the purpose to live. Our main purposes are to:
1)
be an abid (to worship Allah). Allah mention this specifically in our
glorious al-Quran in chapter 51 verse 56 which means "(56. And I
created not the Jinn and mankind except that they should worship
Me.)" Thus, everything that we do, in terms of worshipping
Allah, we are actually fulfilling our purpose. Mind you that doing
ibadah (read: whorshipping Allah) not only on solah (read: praying),
fasting in month of Ramadhan, paying zakat, or going to do Hajj but
it involves everything that we do by the name of Allah. How? It's our
second purpose would explain how everything that we do, EVERYTHING,
will be regarded as ibadah.
2)
be a khalifah on this earth. it is said in al-Quran in surah baqarah
verse 30 meaning
"(30.
And (remember) when your Lord said to the angels: "Verily, I am
going to place (mankind) generations after generations on earth.''
They said: "Will You place therein those who will make mischief
therein and shed blood, ـ
while
we glorify You with praises and thanks and sanctify You.'' He (Allah)
said: "I know that which you do not know.'')" In this
translation, the word used to refer to khalifah is mankind. In Quran,
the arabic word used is khalifah. which means leader. Now, if we go
through the duty of a leader is to govern the nation, make sure that
everything is in order, using correct law to preserve the peace and
in short, making life easier, happier to the people. Now, coming to
the question how everything that we do will be regarded as ibadah is
we are at least the leader to ourselves. I am the leader of myself,
you are the leader of yourselves. In order to make sure we can be
abid to Allah, we need food, we need shelter, we need to have income
to pay zakat, we need to be healthy, we need all the facilities, be
it from ourselves or society. Thus, by working, by eating, by
sleeping, etc, we are doing ibadah because if we neglect it, we would
not be able to do the main ibadah, solah etc...see my points? ok,
that is on motivation we have to live ^_^
Coming
to the next problem of depression people, they feel like they are
worthless and it leads them to have idea of suicide (killing
themselves). As a Muslim, i believe we believe that everyone's life
is valuable. it is like a gift from Allah to you. We have to preserve
it, we have to protect it, we should appreciate it. Everyone knows
that taking away one's life is a sin. No chance, we will directly got
a free ticket to hell fire if we did it nauzubillah... Why is it that
Allah give such punishment to those who commit suicide? Because Allah
loves us. He does not want us to give up hope from Him. Taking away
our lives (nauzubillah..)simply means that we dont trust Allah to
help us. Allah is The Greatest, The Most Powerful. If we have any
problem, ask Him. He will surely help. Not in the way that we thought
the best, but in the way that He knows is the best for us.
I
know this small explanation is not fair, not enough to give a clear
view on what I thought but my time is limited. As a conclusion, be a
steadfast muslim, learn more on Islam, practise everything that Allah
command, be a better muslim day by day. It is the strongest rope that
will keep you afloat in this big, deep ocean of life.
Friday, May 24, 2013
Siapa Tuhan Aku?Siapa Tuhan Kamu? Siapa TUHAN?
[credit] |
" (Say: "He is Allah, One. Allah He begets not, nor was He begotten. And there is non comparable to Him.'') "
Pabila ditanya "siapa yang patut aku sembah? tuhan itu bagaimana? tuhan itu siapa?", aku berharap, aku akan dapat meyakinkan yang bertanya siapa tuhan, siapa yang layak disembah, dengan mengguna ayat-ayat dari Tuhan Yang Selayaknya Disembah itu sendiri, iaitu ayat-ayat dari surah Ikhlas.
Pabila kumelihat ada yang masih tidak menyembah Yang Selayaknya Disembah, aku mahu meyakinkan mereka bahawa itu, itu tuhan yang selayaknya kau sembah, guna ayat di atas. Kerana aku sedih pabila melihat mereka masih tidak menyembah tuhan yang selayaknya disembah yakni Allah.
Sememangnya, hidup di bumi Komunis ini telah melempar aku dalam masyarakat yang sejahtera iman, aqidahnya, bumi yang kukira paling subur untuk mendidik jiwaku. Bumi ini juga menyaksikan betapa dekatnya pergaulanku dengan non-muslim. Ya, mereka selalu bersamaku, di kelas, di lecture, di hostel, di atas bas, di hostel, di dapur memasak bersama. Sering juga makan-makan bersama di taman-taman permai, di kedai sushi, di caihana, di dalam kelas pun makan bersama juga..
Aku mahu biar mereka memahami, siapa TUHAN. Aku mahu kongsikan rasa kehambaan ini. Aku mahu selamatkan mereka dari azabnya api neraka, sepertimana Rasulullah saw berkata "ayyuhannas, ankizu anfusakum minannar! [manusia, selamatkan diri kalian dari azab api neraka!]
O' Allah, Engkau telah menghadapkan aku dengan keadaan ini. Jangan biarkan aku lari. Berikanlah aku kekuatan dan semua keperluan untuk aku hadapinya. Dengan namaMu, aku memohon langkahku dipandu. aminnnn.
Tuesday, April 9, 2013
Jaulah Itu Jalan Muhasabah
Assalamualaikum wrt..
Lama sudah tidak ketemu dalam warkah layar internet ini.
Tidak pernah saya lupakan, namun entah apa yang menghalang dari menyelak dan menulis di helaian maya.
Semestinya hidup ini tidak pernah sunyi dari apa peristiwa pun.
InsyaAllah, esok saya akan menempuh satu perjalanan yang jauh.
Menggunakan bas.
Hampir sehari suntuk di atas bas nanti.
Tujuan? InsyaAllah, banyak yang diniatkan dalam perjalanan ini.
Semoga Allah permudahkan dan semoga Allah redha.
Sedang membuat persediaan untuk pergi.
Entah sempat atau tidak.
Apepun, buat sahabiyah yang membaca warkah ini, jutaan maaf saya hulurkan.
Memohon diiringkan perjalanan saya dan rombongan dengan doa kalian.
I Love You Fillah <3
Subscribe to:
Posts (Atom)